Minggu, 11 Desember 2011

Besarnya Potensi Panas Bumi Kita (Indonesia)

Oke setelah tau apa itu panas bumi (geothermal) kayaknya gak akan berpengaruh apa-apa kalau kita gak tau manfaatnya, jadi seberapa penting sih sebenarnya panas bumi ini? panas-panasan kok malah manfaat, gak penting banget ya? nah, di sini gue (bahasa gaul Jakarta) mau coba ngebahas potensi dan manfaat dari panas bumi ini bukan pengolahan bagaimana panas bumi itu bisa jadi listrik tapi udah tau kan kalau panas itu dapat menghasilkan energi? secara satuan energi itu kan kalor yang secara harafiah berarti panas tapi kalau penasaran, energi panas tersebut akan dikonversikan salah satunya PT. Indonesia Power yang bertanggung jawab untuk menjadikan energi tersebut siap pakai oleh PLN, itu aja sih yang Saya tau, CMIIW. Oke langsung aja kembali ke judul.

Seperti yang mungkin udah ada yang tau mungkin ada yang belum juga, Indonesia ini sangat besar potensi panas buminya bahkan terbesar di bumi, bayangin aja 40% kandungan panas bumi yg ditemuin di bumi itu ada di Indonesia!! itu terjadi bukan tanpa alasan, di balik semua potensi bencana gempa dan gunung api yang kita punya, berkah yang kita terima dari posisi kita (Indonesia) di "TKP" nya tabrakan si Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik yaitu jalur gunung api yang biasanya orang bule bilang dengan istilah "Ring of Fire" yang memanjang dari Sumatra, Jawa, sampai ke kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku (gambar 1.)

Gambar 1. Jalur Gunung Api Di Indonesia (Topinka, USGS/CVO, 2001)

Kalau kita tau bahwa panas bumi itu sangat erat hubunganya dengan gunung api dari gambar di atas aj kita udah bisa dapat gambaran kan bahwa potensi 40% itu bukanlah omong kosong, oiya gambar di atas juga belum semua gunung api yang kita miliki, itu hanya gunung api yang telah mengalami letusan sejak tahun 1900 dan sebenarnya sumber dari panas bumi itu bukan hanya dari aktivitas vulkanik aja kayak yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara hingga Maluku Utara tapi juga dari aktivitas non-vulkanik seperti tektonik (sesar-sesar aktif) dan geopressure (peluruhan unsur-unsur radioaktif di bawah permukaan), nah persebaran panas bumi di jalur non-vulkanik ini ada di Pulau Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua. Berdasarkan dari data kementrian ESDM, secara keseluruhan potensi panas bumi, baik berdasarkan jalur vulkanik maupun non vulkanik, berada di paling sedikit 251 daerah di Indonesia.

Dari ke 251 daerah tersebut, kita setidaknya memiliki potensi energi sebesar 27 GW!! tapi ironisnya sampai 2010 baru 1,9 GW atau baru sekitar 4% (itung sendiri kalo gak percaya) yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Instalasi PLTP tersebut yang sudah beroperasi (sampai tahun 2010) di antaranya adalah PLTP Sibayak (12 MW), Salak (375 MW), Wayang Windu (227 MW), Kamojang (200 MW), Darajat (255 MW), Dieng (60 MW) serta Lahendong (60 MW). (Gambar 2.).

Gambar 2. Peta PLTP Di Indonesia (Rovicky.wordpress.com)

Berdasarkan uraian-uraian di atas sepertinya sudah saatnya kita mulai memanfaatkan berkah dari Tuhan YME ini agar tidak mubadzir jangan hanya mengandalkan energi fosil (batubara dan migas) yang tidak ramah lingkungan dan juga tidak dapat terbaharui, energi panas bumi ini akan tetap ada selama sumber panasnya ada dan juga fluida nya ada, jadi energi panas bumi ini merupakan energi yang terbaharukan dan ramah lingkungan. Tetapi mungkin ada beberapa hambatan yang menyebabkan potensi panas bumi ini sulit berkembang di Indonesia, salah satunya adalah tingginya biaya eksplorasi panas bumi yang membutuhkan biaya sangat besar sekitar Rp. 70 Miliar untuk satu sumur dan hanya memiliki tingkat kesuksesan 25% dibandingkan dengan 45% pada eksplorasi minyak (ESDM) sehingga bisa menyurutkan niat investor untuk berinvestasi di bidang ini. Pemerintah pasti telah menyiapkan strategi khusus untuk menarik minat para investor (percaya aja), soalnya mereka menargetkan pemanfaatan energi panas bumi sebesar 12.000 MW pada tahun 2025. Kita sangat berharap program pemerintah tersebut dapat berjalan lancar, karena kita tidak perlu lagi bergantung pada energi-energi fosil yang harganya sangat fluktuatif dan menghabiskan subsidi kita, daripada sebagian besar subsidi dihabiskan untuk menekan harga BBM kan lebih baik dihabiskan untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, gimana mau jadi bangsa yang maju kalau pikiran rakyatnya mentok?. Jadi jelas kan betapa pentingnya pemanfaatan energi panas bumi ini dan dampaknya yang sangat luas buat kemajuan bangsa kita juga, dan kalau ditinjau dari prospek kerjanya, jangan ditanya lagi, perusahaan-perusahaan dalam negeri dan luar negeri sudah ada yang concern di bidang ini, di antaranya adalah Chevron, Pertamina, dan Star energy (itu cuma yang Saya tau aja). Bukan tidak mungkin ke depannya akan semakin banyak perusahaan-perusahaan energi lainnya yang berinvestasi di bidang ini, untuk para job seeker pasti udah paham lah ya berapa gaji yang ditawarkan sama perusahaan-perusahaan tersebut di atas (matrialistis tapi realistis), apalagi untuk geologist (ngarep, hehehe). Jadi jangan ragu untuk berkecimpung di dunia panas bumi!.

Selasa, 18 Oktober 2011

Geothermal dan Hydrothermal

Oke untuk topik kali ini gw bakalan membahas sesuatu yang mungkin sedikit gw mengerti karena bersinggungan juga dengan bidang kuliah yg gw geluti. Sekarang nampaknya orang-orang udah banyak yang membicarakan tentang energi panas bumi atau istilah kerennya Geothermal (padahal itu cuma di-translate-in aj), banyak yang membahas tentang potensinya dan bla bla nya, mungkin gw juga akan membahas itu nanti tapi yang sekarang mau gw share dan bahas hanya sekedar terminologi dari panas bumi itu sendiri, dan apa sih sebenernya panas bumi itu daripada udah ngomong jauh-jauh tentang potensi tapi sebenernya masih gelagapan klo ditanya tentang apa itu panas bumi. Mungkin gk pada penasaran dan mungkin udah banyak yang tau juga tapi gimana klo muncul istilah hydrothermal? apakah bapak-bapak dan ibu-ibu yang katanya pintar-pintar dan mewakili rakyat di khayangan sana udh pada tau? atau gmana para pembaca lainya?mungkin...

Jadi secara arti yg gw tangkep waktu ngambil kuliah Geologi Geothermal itu, geothermal adalah panas bumi, simpel kan? panas bumi itu adalah panas yang terkandung dalam bumi, bagaimana kok bisa panas dalam buminya itu? secara simpel panasnya itu berasal dari magma dalam perut bumi walaupun gk semua panas yang ada di bawah permukaan itu berasal dari magma, ada juga dari peluruhan unsur" radioaktif, ada akibat tekanan di bawah permukaan yang sangat tinggi , dan ada juga yang berasal dari panas yang tersimpan dalam tubuh batuan itu sendiri yang ada di bawah permukaan, tentu saja gk sembarang batuan yg bisa kayak gitu. Jadi klo kita kaitkan dengan suatu sistem, sistem panas bumi adalah sistem transfer panas dari sumber panas yang ada di bawah permukaan menuju permukaan, simpel kan, semoga mengerti. Nah di dalam sistem panas bumi itu terbagi lagi menjadi 3 (Hochstein dan Browne, 2000), Sistem Hydrothermal, Sistem Volcanic, dan Sistem Volcanic-Hydrothermal. Dari sini aj keliatan kan klo geothermal dan hydrothermal itu berbeda hierarkinya, berbeda kedudukanya, jadi sistem hydrothermal itu adalah sistem transfer panas bumi yang melibatkan fluida meteorik yang dominan dibandingkan fluida magmatisnya, bahkan fluida magmatisnya hampir tidak ada, fluida meteorik itu contohnya air hujan, air sungai, danau, dan air permukaan lainya, (Gambar 1).

Gambar 1. Sistem  Hydrothermal

Dari gambar di atas terlihat klo air meteorik tersbut tidak sampai berinteraksi langsung dengan sumber panasnya (magma), dia hanya dipanasin aja, nah akibat adanya pemanasan itu menimbulkan arus konveksi yang memungkinkan terjadinya sirkulasi air panas di sana. Kalo Sistem  Volkanik ini kebalikanya, dia malah dominan fluida magmatisnya dibandingkan meteoriknya, sedangkan sistem yang ketiga adalah sistem gabungan (biasanya org klo bingung selalu ambil jalan tengah), jadi ada interaksi fluida meteorik dengan fluida magmatisnya, (Gambar 2).

Gambar 2. Sistem Volcanic-Hydrothermal (IGA, 2004)

Terus gimana caranya kita tau itu panas tersalurkan ke permukaan atau ngk, atau jangan-jangan kita lagi berdiri di atas suatu sistem panas bumi?. Gampangnya tuh klo kita bediri di atas suatu sistem panas bumi kita bakalan kepanasan tapi gk sesimpel itu, panas ini bukan sembarang panas, ada tanda-tanda lain selain cuma kepanasan aj. Salah satu hal yang paling digemari oleh geoscientist atau scientist adalah anomali, klo kebanyakan masyarakat itu menjauhi bahkan menghindari anomali tidak demikian dengan para ilmuwan itu, mereka malah gemar mencari anomali dan kegirangan klo menemukanya, nah anomali yang dibahas di sini adalah anomali vegetasi dan anomali panas, apakah vegetasinya itu berbeda dari sekitarnya, atau bahkan di daerah tersebut padahal berada di gunung tapi malah gundul gk ad vegetasinya sedangkan di kaki gunungnya banyak pohon, klo liat kayak gitu jgn buru" di sana ada ilegal logging, siapa tau di sana ada sesuatu, karena adanya anomali itu, terus ad anomali suhu air, klo kita misalnya nemuin air di gunung yg suhunya lebih panas dr udara sekitar, naah bisa jadi kita berada di daerah panas bumi, yang sering kita manfaatin tuh kan buat anget"an kayak di Ciater. Sebenernya ada beberapa manifestasi permukaan dari panas bumi salah satu contohnya udh disebutin tadi yaitu mata air panas, ada lagi yg lainnya, lumpur panas, tanah beruap, geyser, fumarol, solfatara. Nah fumarol dan solfatara inilah yg mungkin sering kita sebut dengan kawah, walaupun gk selalu berhubungan. Fumarol ini lebih banyak mengandung uap airnya sedangkan klo solfatara lebih banyak mengandung belerangnya (H2S).

Grand Reopening

Wow sudah sangat amat lama sekali Saya tidak membuat ketikan dan mengisi blog Saya sendiri mungkin kalau diibaratkan dengan cucian yang direndam, cuciannya itu sudah ditumbuhi jamur setinggi 3-5 cm (based on true story) yang siap diolah menjadi makanan yang akan semakin mendekatkan kita dengan sang pencipta (racun), haha, ini tidak mengada-ada lho, teman Saya sendiri yang di Jogja mengalaminya. Mungkin di kesempatan yang berbahagia ini terlalu sayang untuk disia-siakan dengan menceritakan media baru budidaya jamur racun, Saya hanya ingin menengok lagi blog Saya dan berikrar untuk lebih rajin menulis dan berbagi informasi dari yang sangat tidak penting sampai yang tidak penting tetapi mudah-mudahan dari info-info yang dianggap tidak penting itu bisa menjadi penambah wawasan kita dan rasa keingintahuan kita, bukankan semua langkah-langkah besar berawal dari langkah-langkah kecil?. Akhir kata Saya ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat.

wah susah juga ya menulis dengan EYD itu juga yg gw ketik di atas belum tentu bener semua, pantes aja pelajaran bahasa Indonesia gk abis" dipelajarin dari jaman TK sampe kuliah ternyata berbahasa itu tidak semudah yang kita bayangkan dan emang susah, gw juga sebenernya lebih suka itung-itungan daripada bahasa, yaa walaupun itung-itungan gw juga parah tapi seengganknya (harusnya setidaknya) ada yang gw minatin dikit (itu juga dikit). Akan tetapi kecintaan berbangsa itu bisa berawal dari kecintaan berbahasanya juga lho, ada baiknya dan sudah seharusnya kita menghargai bahasa kita sendiri dan mencintainya, kasihan para sesepuh leluhur yang udah capek-capek nyusun huruf biar bisa kita gunain sekarang buat berkomunikasi dengan benar. Dan tulisan-tulisan gw di paragraf ke-2 ini adalah contoh yang salah dari berbahasa, haha, tapi gk apa", seenggaknya gw udah mencoba dan sedikit menyadarkan kalian para pembaca tentang berbahasa yang benar, atau malah menakut-nakuti kalo berbahasa yg benar itu ribet dan susah, emang bener sih tapi biar kita waspada aj, tergantung situasi kondisi toleransi pandangan dan jangkauan aja, mungkin kalo kita menyusun skripsi atau proposal atau apapun yang bersifat formal kita harus berbahasa dengan benar tapi klo kita ngomong sama temen satu tongkrongan satu wc mah santai aje biar gk kaku ntar dikira keluarga kesultanan atau abdi dalem keraton lagi. Dan satu hal lagi sebelum gw akhiri, mungkin di blog ini bakalan lebih banyak bahasa yg nyantai aj ya, soalnya kalian udh gw anggap teman, haha. Selamat membaca, doakan gw rajin ya!

Sabtu, 15 Januari 2011

Penyebab Galau 2010

Sepanjang 2010 pasti sering galau kan? eh mendung maksudnya. Sebenernya gk sepanjang 2010 juga sih, cuman kan emang katanya tahun 2010 itu tahun tanpa musim kemarau lho, ini juga katanya temen gw yg anak oseanografi, yg juga dia katanya dosenya, gk tau dosenya kata siapa, anyway tahun 2010 itu emang kerasa bgt ujan terus, apalagi wilayah Jabodetabek + Bandung (ngalamin sendiri). Musim kemarau yang biasanya berlangsung selama 6 bulan dari April-Oktober ini cuma awet seminggu dua minggu paling, malah baru cerah 2 hari, udah ujan lagi, gimana mau sukses PDKT (curhat).

Disini gw gk mau bahas tentang anomali cuacanya, ada yang lebih berhak dari gw, kecuali banyak yang minta (alesan, padahal kagak ngerti). Sudah menjadi rahasia umum klo beberapa saat sebelum hujan awan-awan warnanya menggelap (ada gitu menggelap?), kodok-kodok bernyanyi, dan hati kita gundah gulana. Terlepas dari nyanyian kodok dan jeritan hati seorang single fighter (baca: jomblo), ada sesuatu yang mungkin kalian gk sempat memikirkanya (mungkin lho), ya itu dia, awannya kenapa jadi gelap saat mendung, padahal biasanya cerah" aja tuh.

Begini penjelasannya, awan itu kan terdiri dari butiran-butiran air, hasil dari penguapan, nah butiran-butiran itu bisa memantulkan dan menyebarkan cahaya matahari ke segala arah, dengan panjang gelombang cahaya yang sama ke segala arah, jadi cahaya yg kita lihat berwarna putih, kalo butiran-butiran itu sangaaaat kecil, dan lebih kecil dari gelombang cahaya, maka awan itu gk kliatan, jadinya transparan, yang keliatan langitnya aja yang biru, sebaliknya kalo butiran-butiran air itu tebal-sangat tebal, maka cahaya matahari bakalan terhalangi, jadinya warnanya relatif lebih gelap, warna gelap itu hasil dari kenampakan bayangannya aja.

Agak bingung ya? sama sih, gw juga bingung daritadi gw ngebahas apaan, tapi intinya klo awan mendung yang gelap itu bukan karena airnya hitam, ngeri juga klo hujan air comberan, tapi disebabkan karna cahaya matahari yg memancar ke bumi terhalang oleh butiran air yang pekat di dalam awan, jadi terbentuklah bayangan awan itu sendiri yang berwarna gelap. Jadi semakin gelap awanya, hujannya juga semakin deras, dan hati juga semakin galau, haha
Diberdayakan oleh Blogger.